CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 14 September 2013

social

Susul Facebook, Twitter Segera Jual Saham

Sebentar lagi, Anda pun bisa jadi pemegang saham di Twitter. Mau?

Logo Twitter [ilustrasi] 
 
VIVAnews - Satu per satu raksasa perusahaan teknologi dunia meramaikan lantai bursa Amerika. Setelah Google, Facebook, kemudian LinkedIn, kini giliran Twitter, memulai proses penawaran saham perdana ke publik.

Pengajuan initial public offering (IPO) Twitter hari ini menandai babak baru situs yang memiliki 200 juta pengguna di dunia itu. Jika berjalan mulus dan disetujui, siapapun termasuk Anda pun seharusnya dapat menjadi salah satu pemegang saham Twitter.

Beda halnya dengan Facebook, gerak-gerik situs microblogging yang mempopulerkan istilah 'Tweet' atau kicauan ini untuk IPO, tidak gembar-gembor di media. Padahal, diam-diam Twitter telah menyampaikan pengajuan itu ke Securities and Exchange Commission (SEC).

"Kami secara rahasia telah mendaftar ke SEC untuk rencana penawaran saham publik (IPO). Tweet ini bukan merupakan suatu penawaran dari tiap penjualan sekuritas," demikian pernyataan Twitter melalui twit resminya.

Menurut sumber yang dikutip Wall Street Journal, Goldman Sachs Group Inc adalah perusahaan yang ditunjuk menjadi penjamin penjualan saham perdana situs jejaring sosial 140 karakter itu.

Goldman sedang berharap bank-bank lain turut bergabung mengelola penjualan saham perdana Twitter.

Saat ini, valuasi Twitter disebutkan mencapai lebih dari US$9 miliar, setara Rp102,4 triliun. Memang, nilai saham itu masih jauh dari nilai IPO Facebook beberapa tahun silam, yang menembus US$100 miliar, atau Rp1.138 triliun.

"Penawaran ini mungkin agak lebih cepat dari dugaan orang, yang mengira IPO (Twitter) dilakukan pada awal tahun depan. Ini merupakan langkah yang luar biasa bagi perusahaan teknologi tahun ini," kata Carter Mack, Presiden JMP Group Inc, firma manajemen aset dan investasi perbankan di San Francisco.

Makin "seksi"

Keputusan Twitter untuk terjun ke lantai bursa saham New York (NYSE) bukan tanpa alasan. Selama tiga tahun terakhir, di bawah komando CEO Dick Costolo, Twitter terus berdandan. Makin "seksi." Popularitasnya terus melejit sejak menjadi ladang yang menjanjikan bagi para pengiklan.

Menurut taksiran eMarketer Inc, dari layanan iklan yang disebut Promoted Tweets, perusahaan ini berhasil mengantungi pendapatan US$583 juta (setara Rp6,6 triliun) pada tahun ini.

"Twitter telah menjadi denyut nadi berita dan informasi dunia. Saya gembira bisnis perusahaan telah mencapai itu," ujar Josh Elman, mantan eksekutif Twitter, yang masih memiliki saham di perusahaan.

Pengajuan IPO secara rahasia memang diperbolehkan oleh Undang-undang Jumpstart Our Business Startups Act (JOBS Act).

Kebijakan undang-undang itu pertama kalinya memungkinkan beberapa perusahaan AS, bahkan perusahaan skala kecil, bisa mengajukan secara dokumen IPO secara diam-diam.

Upaya ini bertujuan memacu perusahaan jadi lebih maju, dan merangsang pertumbuhan ekonomi di tengah krisis keuangan yang melanda AS.

Namun, ada syaratnya. Perusahaan yang mengajukan dokumen IPO merupakan kategori perusahaan yang tengah berkembang, atau memiliki pendapatan kurang dari US$1 miliar.

Jika Twitter resmi IPO, itu akan menambah ramai penawaran saham baru. Menurut Dealogic, pasar IPO di AS tahun ini menghasilkan 200 perusahaan debutan. Menurut catatan, angka ini adalah yang tertinggi dalam enam tahun terakhir.

0 komentar: